Friday, July 24, 2009

Satu Dekade Dibawah Pengaruh

gua kangen nulis, sumpah.
gua kangen nyumpelin display putih disini dengan kebacotan sendiri sambil dengerin iTunes yang meraung-raung terus kalo part lagunya asik, gua ikutan teriak sambil ngetik liriknya terus dalam kurun waktu kurang dari 5 menit kamar gua bakal digedor satpam kosan terus ngomong "mas, tolong jangan teriak teriak" dan reaksi gua bakal "maaf pak, tadi yang terakhir". seminggu tidak melakukan itu semua, hidup gua rasanya semu. rasanya kosong.

karena buat gua tidak ngepost adalah penyebab bola kaca kasat mata yang terus berpendar ditengah ruangan, menciptakan momen diam dalam kestabilan yang konstan.

phrase barusan gua jarakin soalnya keren. gua tau kata kata itu keren, pasti bentar lagi 27 huruf yang menanti untuk dirangkai bakal membisiki gua lagi dengan inspirasi tiada batas, inspirasi yang melebihi Oreo rasa ganja.

speaking of Oreo, gua pernah cekcok sama temen gua sekitar 10 menit, ngomongin Khong Guan, itu merek biskuit apa kerupuk. gua yakin banget waktu itu kalo Khong Guan itu merek kerupuk karena semua pedagang Ketoprak (K pertama di Ketoprak gatau kenapa gua capslock, lagi mood aja, maaf atas gangguan ini, silahkan diteruskan menggerakkan scroll mouse anda) selalu nyimpen Kerupuknya (idem) di kaleng tulisannya Khong Guan. cekcok yang panas mulai mereda karena akhirnya temen gua, si bangsat yang otaknya selevel Patrick Star koma, Tiar Karbala, menelurkan argumen yang sangat kuat "lo pikir bego, sejak kapan kerupuk dikasih merek?". argumen itulah yang akhirnya bisa meruntuhkan ego gua yang terbentuk untuk mematahkan argumen semua orang di 10 menit kancah silat lidah lalu, yaitu "kaga njing, Khong Guan tuh kerupuk, liat aja kaleng tempat nyimpen kerupuk semua tukang ketoprak."

dengan penyampaian argumen yang bijak dari Tiar, akhirnya kalimat itu menjadi doktrin yang tertato di otak gua selama ini. pernah gua kejang 3 menit gara gara ngeliat orang jualan Kerupuk Udang Banyuwangi, sambil kejang gua teriak teriak "kerupuk ga pernah punya merk". akhirnya gua sadar gara gara ada yang bisikin "Banyuwangi nama kota mas." dan dengan arogan, sembari berdiri dari aspal dan menyeka ludah yang berleleran dari mulut, gua tunjuk persis ke idung si pedagang sambil gua teriak dengan lantang "GA ADA KERUPUK YANG PUNYA MEREK!", si pedagang berlutut dan meminta maaf, para pejalan kaki berkata bahwa ini hanya imajinasi kosong cerita fiktif gua. gua setuju dengan mereka. apakah anda?



I say that moron with emo-hair in white tees is my oldman, while my oldman says that homo in his pink shirt is his son. oh yeah, blood is always thicker than water.


I'm so sick of watching while the minutes pass as I go nowhere
-All Time Low/Weightless

godobye is a goodbye, as in "you spelled godobye? it's supposed to be a goodbye you brainless fucking moron!"

PS (Pipi SSSSSSSSSSSSS): judulnya ditulis karena A Decade Under The Influence punya lyrics yang keren gila, my worst brings out the best in you

Wednesday, July 22, 2009

Demonstrasi

kembali ditugaskan kepada kami untuk mengerjakan esai baru. bertajuk "Demonstrasi".

dan gua masih stuck, bukan karena mencari kalimat penutup yang keren, ataupun lagi stuck merangkai kata kata biar bercokol makna, Microsoft Word gua aja masih kosong.
kenapa?

karena gua gatau pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab biar essainya kelar.

oke, gua mulai nulis post ini setengah jam yang lalu, dan baru sekitar 2 menit yang lalu air mata gua berenti setelah 15 menitan mengucur

bukan gara gara mood gua lagi melankolis atau apa, cuman karena gua mecahin jerawat gua sendiri.
gua mecahin jerawat gua sendiri dengan cara disundut.
disundut rokok sendiri.

quite retard eh?
SAKITNYA ANJING BANGET NYET, parah!

begitu itu ujung rokok kena jerawat gua, reflek gua cukup bagus, yaitu:
1. gua ngebanting rokok gua ke lantai
2. gua teriak teriak sendiri (aduh anjing sekali, sisanya anjingnya doang)
3. gua merasakan betapa destruktifnya gua kalo penasaran
4. gua berpikir ini akan asik kalo dimasukin blog

dengan essai kosong, jerawat gosong, air mata mengucur dan harus bangun besok pagi jam 5, gua masih terpaku didepan laptop nulis blog. gua merasa gua menyia-nyiakan waktu gua terlalu banyak. gua merasa, letih.

Tuesday, July 21, 2009

Post Baru

ini intro
ini isi
ini penutup

post ini tamat

Wednesday, July 15, 2009

Niat Wudhu

nawaitu wudu'a lirafil hadasil asyghori fardallillahi ta'ala

oke, gua tau ini ga jelas. cuman gua lagi pengen nulis. mengganti label dibawah setelah post sebelumnya gua isi 'Poetry' sekarang lagi pengen banget gua begitu selesai nulis, terus gua ngetiknya 'Storytelling'. ingin sekali.

ingin

dingin

bandung dingin banget nyet, ngepet.

oke, ganti topik.
oh iya, ini gua copy dari plurk adek gua:
putiau loves babaaaang, kakak terbaik sepanjang masa banget!!!!! (...tapi cuma kalo lagi ada maunya)

YOI ABIS GA TUH? mampus gua masukin blog biar adek gua kalo baca malu.
so that is my sister saying that I'm a good brother.

yang mirip mukanya sama sama nyolot doang sih.

jadi buat penutup post ini, gua mau menulis sebuah phrase buat adek gua tersayang
we don't hugs, we don't do kisses on the cheek, we rather dope our mood-swings by songs instead of heart-to-heart talks, we text with "dimana nyet?" more rather than "lagi dimana?", but still, we know we love each other
(tingkat keren: 10/5 = 2)

AT LAST, I PUT STORYTELLING ON THE LABEL!

Sunday, July 12, 2009

Arranging Something Creative to Name After This Post With

A moment that's awed for this heroic sense of letting go
Even though her curved lips are making it hard
Even though her pale skin is anchoring me to silently stay
Silently stay and watch her back as she walks away
Though on my wrist keeps her static smile
Yet he shouts that her smile is meant to be his
And now here I am
Having an ear that grows tired from listening those repeated letters
That has held my leg from simply turning away and walking away since those months
The same one that's keeping myself to write this down while my tongue keeps saying those words:
That pathetically, I do love her, even though she practically doesn't

Monday, July 6, 2009

This Blue Ting Tings

sebenernya gua mau namain post ini The Blue Thing. cuman karena iTunes gua lagi ngeplay The Ting Tings jadinya, ya gitulah. untung bukan The Killers nyet, ga lucu banget kalo judulnya The Blue Killers, sok sok keren tai. untung juga bukan Kuburan, karena The Blue Kuburan akan terdengar amat amat sangat menyedihkan.

pernyataannya, kenapa the Blue? karena gua suka Blue, ALL RISE! kuartet personil Blue sering sekali memenuhi mimpi gua, mereka berempat bertelanjang dada dan berangkulan. That sounds gay.

eh iya cui, gua jadi taplok. yoi abis dah. gua jadi taplok! mimpi gua terpenuhi sudah. cita cita gua untuk punya baju biru Petrapijar yang kool itu tinggal beberapa langkah lagi.

jadi gimana pada akhirnya gua bisa jadi taplok?

begini, setelah kemaren hari Senin gua dateng diklat bawa bawa lilin terus ngerjain resume sampah ga jelas. terus meranin drama yang gua berperan sebagai Pencuri 2 yang make baju koko kekecilan (emo). terus malem malem jam 7 disuruh baris. terus seniornya bilang "tutup mata kalian!" kan gua merem tuh. terus dia teriak lagi "masuki alam relaksasi anda lebih dalam, lebih dalam lagi, dan applause dari penonton akan mengiringi anda memasuki alam relaksasi anda!". gua kaget, pas gua liat ternyata ada Romi Rafael

RO-RO-ROMI RAFAEL!


maaf maaf, disuruh merem doang kok ga dihipnotis. terus ada senior keliling keliling ngiketin pita ditangan gua. gua kaget. cuman karena masih disuruh merem jadinya gua masih merem (taat). pas akhirnya disuruh melek, gua masih merem, eh TERNYATA GUA KETIDURAN GITU DEH (ga lucu).

pas akhirnya melek. seniornya bilang kalo ada yang diiketin warna merah, biru, sama ijo. karena gelap gitu gua jadi bingung gua make warna ijo apa biru. sumpah. mau ngeluarin hape agak agak jiper soalnya gua baris dibelakang. akhirnya ada senior lewat gua tanyain "maaf kak, ini biru apa ijo ya?". dia jawab sambil ketawa ditahan gitu, "biru dek". GUA DIPANGGIL DEK. GUA BERASA MUDA. akhirnya ada yang mengakui gua masih muda.

terus seniornya yang berempat didepan (pentolan) cerita macem macem tentang keamanan, taplok sama medik. terus akhirnya Salam Ganesha, gila banget pas Salam Ganesha, gua teriak udah kaya apaan tai. seneng gila gua jadi taplok. pas dibubarin gitu taplok taplok yang dari 2007-nya pada ngumpul teriak teriak "TAPLOK CERIA! CERIA! CERIA!" gua sok ikutan aja. terus gua menangis soalnya terharu.

terus gua nyari Gilang tuh. Gilang si Sebat. kenapa nyari Gilang? soalnya arah baliknya kan sama, lagian juga Gilang tasnya batik, gampang dicarinya. pas Gilangnya ketemu kan beberapa orang pada balik tuh, gua sama dia belom, duduk duduk dulu di lapangan, ga jelas mau ngapain. kalo ada orang lewat diteriakin "FUTU FUTU LUTU!". terus abis bosen, gua sama dia pulang, baru jalan dari kampus jam 9 lewat. berdiri dipinggiran jalan ada kali 10 menit, ga ada angkot lewat. gua sama Gilang sedih. terus jalan lagi kearah Cisitu sambil dikit dikit nengok, berharap ada angkot lewat. tapi ga ada, gua jadi makin sedih, Gilang udah nangis malah. terus jalan lagi, pas haus, gua buka dompet, cuman ada 1500, gua sadar gua belom ambil duit. ini antara beli minum atau naik angkot, duit Gilang juga ga jauh. cuman ada 100ribu gitu, tapi itu buat tol sama bensin ke Jakarta. Sampe Cisitu, gua akhirnya jalan, mau kerumah temen gua, mau minta minum (melas). padahal temen deket juga kaga, bodolah, yang penting air. kami haus. RAKYAT HAUS KEBENARAN!

terus lagi jalan gitu belom sampe rumahnya, eh orangnya lagi jalan juga baru dateng terus nanyain ngapain. gua jawab minta minum, dan gua sadar betapa pathetic-nya keadaan gua sama Gilang :(. terus ga ada, minumnya dia abis ternyata, terus gua jalan lagi sama Gilang. pas lagi jalan inilah, Gilang tau tau teriak "ANGKOT BAR!" terus gua lari sama Gilang, malem malem, sekitar jam 10an ngejar angkot. terus dapet. gua menangis, menangis bahagia, duduk di angkot ga pernah semenyenangkan ini. pas gua nengok, Gilang lagi merem sambil nangis. mungkin Gilang merasakan apa yang gua rasakan. akhirnya kita berpelukan dan berjanji untuk tidak akan mengulanginya lagi.